Rabu, 14 Oktober 2020

Beragam Istilah Terkait Virus Corona dan COVID-19

 



Ditengah-tengah menjalarnya infeksi virus Corona (COVID-19), ada bermacam arti yang terkait dengan penyakit ini, dimulai dari social distancing, lockdown, PSBB, OTG, sampai PDP. Agar tidak bingung, yok, baca artikel ini untuk mengenali makna dari beberapa istilah itu.


Sekarang ini, dunia tengah digoncangkan oleh menjalarnya COVID-19. Bagaimana tidak, penyakit yang berasal dari coronavirus tipe terkini ini sudah mengonsumsi beberapa ribu korban jiwa. Untuk usaha untuk mendesak penebaran virus Corona, pemerintahan menyarankan warga untuk lakukan social distancing.


Istilah-Istilah yang Terkait dengan COVID-19 'Social distancing' hanya satu dari banyaknya arti berkaitan virus Corona yang banyak muncul dalam wabah COVID-19. Untuk bertambah pahami beberapa istilah yang terkait dengan COVID-19 itu, baca penjelasan berikut:


1. Social distancing Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), makna arti ‘social distancing' atau ‘pembatasan sosial' ialah menghindar tempat umum, jauhi keramaian, serta jaga jarak maksimal 2 mtr. dari pihak lain. Adanya jarak, penebaran penyakit ini diinginkan bisa menyusut.


2. Isolasi serta karantina Ke-2 arti berkaitan virus Corona ini mengacu di perlakuan untuk menahan penyebaran virus Corona dari orang yang telah terkena virus ini pada orang yang lain belum.


Bedanya, isolasi pisahkan orang yang telah sakit sama orang yang tidak sakit untuk menahan penebaran virus Corona, sedang karantina pisahkan serta batasi pekerjaan orang yang telah terkena virus Corona tetapi belum memperlihatkan tanda-tanda.


Beberapa ahli menyarankan untuk lakukan karantina di dalam rumah atau karantina mandiri sepanjang minimal 14 hari. Sepanjang karantina, Anda disarankan untuk tinggal di dalam rumah sekalian jalani gaya hidup sehat dan bersih, tidak berjumpa seseorang, serta jaga jarak minimal 2 mtr. dari beberapa orang yang tinggal serumah.


3. Lockdown Arti ‘lockdown' bermakna karantina daerah, yakni limitasi gerakan warga pada suatu daerah, termasuk juga tutup jalan masuk serta keluar daerah. Penutupan jalan keluar masuk dan limitasi gerakan warga ini dilaksanakan untuk kurangi kontaminasi serta penebaran penyakit COVID-19.


4. Flattening the curve ‘Flattening the curve' atau ‘pelandaian kurva' adalah arti di bagian pandemiologi untuk usaha perlambat penebaran penyakit menyebar yang dalam ini ialah COVID-19, hingga sarana kesehatan mempunyai sumber daya yang ideal untuk beberapa pasien. Pelandaian kurva ini bisa dilaksanakan dengan social distancing, karantina, serta isolasi.


Kurva memvisualisasikan perkiraan banyaknya orang yang terkena virus Corona dalam kurun waktu spesifik. Jumlah pasien yang bertambah mencolok dalam masa yang paling singkat, contohnya cuman pada waktu beberapa waktu, dilukiskan untuk kurva tinggi yang sempit.


Jumlah pasien yang meluap membuat perlakuan tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal. Ini sebab jumlah pasien melebihi kekuatan serta kemampuan sarana kesehatan, contohnya jumlah tempat tidur serta alat yang ada di dalam rumah sakit masih kurang untuk tangani seluruhnya pasien.


Situasi itu mengakibatkan tingkat kematian jadi tinggi sekali, bukan hanya di pasien COVID-19, tetapi di pasien penyakit yang lain memerlukan perawatan di dalam rumah sakit.


Walau jumlah penderitanya sama, tetapi bila pergerakan pertambahannya bertambah lamban (dilukiskan oleh kurva yang makin panjang serta landai), sarana kesehatan mempunyai peluang untuk tangani pasien dengan fasilitas serta prasarana yang ideal.


5. Pasien dalam pemantauan (PDP) serta orang dalam pengawasan (ODP) PDP serta ODP adalah pengertian yang dipakai untuk mengategorikan pribadi berdasar:


Tanda-tanda demam serta/atau masalah pernafasan


Kisah perjalanan ke wilayah wabah infeksi virus Corona atau tinggal di wilayah itu sepanjang 14 hari paling akhir sebelumnya tanda-tanda muncul


Kisah contact sama orang yang terkena atau disangka terkena COVID-19 dalam 14 hari paling akhir sebelumnya tanda-tanda muncul


10 rekomendasi game slot terbaik di android Pada umumnya, ODP serta PDP dapat dibedakan dari tanda-tanda yang dirasakan. Di ODP, tanda-tanda yang ada cuman salah satunya di antara demam atau masalah pernafasan, seperti batuk, pilek, sakit kerongkongan, serta napas sesak. Sedang di PDP, telah ada tanda-tanda demam atau masalah pernafasan.


Pada PDP, dilaksanakan rawat inap terisolasi di dalam rumah sakit, kontrol laboratorium, serta pengawasan ke orang yang lain mempunyai kontak langsung dengan PDP itu. Sesaat ODP harus jalani isolasi di dalam rumah serta keadaannya akan diawasi tiap hari sepanjang dua minggu, memakai formulir spesial.


Bila situasi ODP alami perburukan serta telah penuhi persyaratan PDP atau hasil laboratoriumnya positif terkena virus Corona, karena itu ODP itu harus dibawa ke rumah sakit.


6. Orang tiada tanda-tanda (OTG) OTG adalah arti yang dipakai untuk orang yang positif terkena virus Corona tapi tidak alami tanda-tanda atau tanda-tandanya benar-benar enteng. OTG harus tetap lakukan karantina mandiri di dalam rumah sepanjang 14 hari, diawasi lewat telephone oleh petugas pemantau, serta lakukan kontrol sesudah 14 hari karantina mandiri.


Sepanjang karantina mandiri, OTG harus lakukan pengukuran temperatur 2 kali satu hari, memakai masker, teratur membersihkan tangan dengan sabun serta air mengalir atau hand sanitizer, lakukan physical distancing, mengaplikasikan norma batuk, serta tinggal di kamar atau ruang yang terpisah dari yang tinggal di rumah yang lain. Bila OTG alami tanda-tanda demam lebih dari 380 C, karena itu OTG harus memberitahukan ini ke petugas pemantau.


7. Herd immunity Dengan harfiah, arti ‘herd immunity' bermakna kebal barisan. Herd immunity pada satu penyakit dapat diraih dengan penyuntikan vaksin dengan semakin makin tambah meluas atau jika telah tercipta kebal alami di beberapa orang pada suatu barisan sesudah mereka terkena serta pulih dari penyakit itu.


Ditengah-tengah wabah COVID-19, beberapa pakar yakin jika penyebaran virus Corona akan turun atau bahkan juga stop benar-benar jika telah terdapat beberapa orang yang pulih serta jadi kebal pada infeksi ini.


Walau demikian, sampai sekarang ini belumlah ada vaksin untuk COVID-19 serta untuk menanti sampai terwujud herd immunity dengan alamiah juga benar-benar beresiko sebab penyakit ini bisa berpengaruh fatal.


8. Limitasi Sosial Bertaraf Besar (PSBB) Sesuai Ketentuan Menteri Kesehatan yang dikeluarkan untuk perlakuan COVID-19, banyak daerah di Indonesia menetapkan Limitasi Sosial Bertaraf Besar (PSBB). Sepanjang PSBB, pemda akan lakukan banyak hal di bawah ini:


Peliburan sekolah serta tempat kerja


Limitasi pekerjaan keagamaan


Limitasi pekerjaan dalam tempat atau sarana umum


Limitasi pekerjaan sosial budaya


Limitasi model transportasi


Limitasi pekerjaan yang lain spesial berkaitan faktor pertahanan serta keamanan


Ketentuan peliburan tempat kerja memberi pengecualian untuk tempat kerja yang memberi servis pertahanan keamanan, keteraturan umum, keperluan pangan, bahan bakar minyak serta gas, servis kesehatan, perekonomian, komunikasi, industri, export import, distribusi logistik, serta keperluan landasan yang lain.


Per bulan Juli 2020, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengubah arti lama di COVID-19 seperti ODP, PDP, serta OTG dengan arti operasional baru, seperti suspek, probable, serta verifikasi.


Nah, itu ia beberapa arti berkaitan infeksi virus Corona atau COVID-19. Untuk meminimalisir efek Anda terkena penyakit ini, turutilah saran dokter serta pemerintahan. Kecuali membersihkan tangan, menggunakan masker, dan jalani gaya hidup sehat dan bersih, jauhi beberapa tempat yang ramai atau bergabung dengan beberapa orang.


Wabah COVID-19 memang mencemaskan, tapi tiap orang bisa menolong meringkankan situasi ini dengan lakukan peranannya semasing.

Share:
Lokasi: Indonesia

Copyright © Corona | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com